Mon, 27 Mar 2023

Detail Berita

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

Admin Dinas
Mar 14

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

Salah satu upaya peningkatan produksi pertanian melalui intensifiKasi berupa pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Serangan OPT mengakibatkan berkurangnya hasil  produksi bahkan terjadinya gagal panen.

Pagi hari ini upaya pengendalian OPT dilaksanakan di areal persawahan Kelompok Tani (KT)  Cisadane, KT Sejahtera dan KT Celebes dalam wilayah  Kelurahan Parangloe Kecamatan Tamalanrea, Senin (13/3/2023).

 


Sebelum kegiatan lapangan didahului dengan penjelasan cara pembuatan dan arahan teknis penggunaan pestisida nabati oleh penyuluh pertanian dan tenaga teknis pertanian Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar serta petugas POPT provinsi SulSel kepada seluruh anggota kelompok tani yang hadir.

OPT yang menyerang dan mengancam sekira 60 ha tanaman padi tersebut adalah Walang Sangit ( Leptocorisa oratorius Fabricius) pada fase primordial bulir matang susu dan Siput Murbai (Pomacea canaliculata Lamarck) merupakan hama yang sangat rakus dalam menyerang tanaman padi pada fase vegetatif.

Salah satu pestisida nabati yang digunakan terbuat dari daun mimba atau neem oil.Pestisida nabati merupakan hasil ekstrasi bagian tumbuhan berupa akar, daun, batang, buah atau biji yang mengandung senyawa metabolit sekunder yg bisa bersifat racun bagi hama atau penyakit.

Tanaman lain yang bisa dijadikan pestisida nabati adalah bawang putih, sereh, kemangi, dain pepaya, daun sirsak.
Keunggulan pestisida nabati antara lain adalah mudah didapatkan karena bisa dibuat sendiri oleh petani, cepat terurai tidak ada residu pada lingkungan, memiliki toksisitas rendah sehingga aman untuk hewan dan manusia,