DPPMakassar – Pemerintah telah mencanangkan bahwa laut adalah masa depan peradaban bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa laut tidak boleh dipunggungi, sudah saatnya bangsa Indonesia melihat laut sebagai sumber kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, pembangunan kelautan dan perikanan harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal, efisien, efektif, dan akuntabel, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan salah satu strategi pembangunan antar bidang yaitu Pengarusutamaan Gender (PUG) sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 67 tahun 2016 tentang Roadmap Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
PUG di lingkungan KKP dilakukan untuk meningkatkan peran, akses, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan kelautan dan perikanan, antara penduduk perempuan dan penduduk laki-laki, dan umumnya bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Ketelibatan semua pihak dalam rantai produksi dan perdagangan produk perikanan adalah keniscayaan yang sangat mempengaruhi kondisi sumberdaya ikan Indonesia. Oleh karena itu, salah satu ujung tombak pengelolaan perikanan adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berbasis pengolahan produk perikanan.
Berbagai UKM tumbuh secara masif di kota Makassar dengan sebagian besar pelaku utama adalah kaum perempuan menandakan bahwa sektor ekonomi di kota Makassar menunjukkan kemajuan yang signifikan dan keberpihakan pada kaum perempuan.
Sejalan dengan hal tersebut, Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Makassar serta Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar mengadakan Sosialisasi Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Peringatan Hari Ikan Nasional 2018 bertempat di Aula Rumah Walikota Makassar, Jl. Amirullah No. 18 Makassar pada tanggal 12 Desember 2018.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota dan kader PKK tingkat kelurahan dan kecamatan kota Makassar, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Unit Pengolahan Ikan sebanyak 350 orang.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kolaborasi, meningkatkan kapasitas dan pemahaman bersama serta memposisikan wacana pengarusutamaan gender sebagai narasi besar dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan di kota Makassar pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua Tim Pengggerak PKK Kota Makassar, Hj. Indira Yusuf Ismail, yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai suatu kegiatan yang membangun dan meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan kota Makassar di sektor perikanan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar KIPM Makassar, Sitti Chadidjah, menyatakan bahwa KKP berkomitmen untuk meningkatkan peran perempuan sebagai pelaku utama kelautan dan perikanan melalui usaha kreatif dalam meningkatkan nilai tambah produk.
“Peran perempuan sebagai penggerak usaha kecil menengah di kota Makassar yang berbasis pengolahan produk perikanan cukup signifikan sehingga ini menjadi indikator tingginya produktivitas dan partisipasi kaum perempuan menjadi penggerak ekonomi,” terang Sitti.
Pada kesempatan tersebut, Balai Besar KIPM Makassar juga melaksanakan edukasi ikan sehat berupa pengenalan dan identifikasi ikan sehat dan tdk sehat, proses pembusukan pada ikan serta bahan tambahan berbahaya pada produk pangan. Antusiasme peserta cukup tinggi dengan edukasi ini dengan banyaknya pertanyaan seputar mutu ikan. (*)